Belajar Mengenal Karakteristik Bahan Kaos
Jika Anda salah satu pembisnis khususnya di bidang Garment atau Clothing tentunya harus tau beberapa hal mengenai jenis atau bahan kaos yang berkualitas bukan….??? 😀 Hal penting lainnya yang perlu Anda ketahui yaitu karakteristik bahan kaos. Oleh karena itu dibawah ini akan saya jelaskan beberapa karakteristik dari jenis atau bahan kaos :
1. Kain Katun
Kain katun adalah jenis kain rajut (knitting) yang berbahan dasar serat kapas. Terdapat jenis kain yang mirip dengan kain katun yaitu kain PE.Cara mudah membedakannya adalah apabila kain katun dibakar maka baunya seperti kertas atau kayu dibakar dan akan menjadi abu.
Keunggulan:
⇒Tidak kisut apabila dicuci
⇒Tidak luntur untuk bahan berwarna
⇒Mudah disablon
⇒Menyerap keringat.
⇒Tidak berbulu
⇒Kain akan cepat rusak bila direndam lebih dari 2 jam dalam deterjen.
⇒Rentan terhadap jamur.
⇒Jangan biarkan kain katun terlalu lama basah.
Karena sifatnya yang cenderung nyaman ketika dipakai, maka terdapat kombinasi campuran yang menggunakan bahan Cotton ini, yaitu:
a. TC (TETERON COTTON)
Jenis ini masih dalam kategori katun namun kualitasnya di bawah Cotton Combed dan Cotton Carded sebab merupakan campuran bahan Cotton dengan bahan Polyester (Teteron). Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan serta lebih kasar. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan kusut dan tidak melar meskipun sudah dicuci berkali-kali.
b. CVC ( COTTON VISCOSE)
Jenis bahan kaos ini adalah campuran dari Cotton Combed dan Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
2. Katun Kombed (Combed Cotton)
Adalah jenis kain katun yang diproduksi dengan finishing disisir (combed) dengan tujuan agar serat-serat kapas halus dapat dipisahkansehingga kain yang dihasilkan lebih halus dan tidak berbulu. Kain katunkombed tersedia dalam dua ukuran yaitu 20s dan 30s.
Kain jenis ini biasa digunakan untuk bahan kaos distro-distro bandung.
Katun Kombed 20s adalah kain katun kombed yang terbuat dari benang yang berukuran 20s. Katun Kombed 30s adalah kain katun kombed yang terbuat dari benang yang berukuran 30s. Kain katun kombed 20s lebih tebal daripada 30s. Sehingga kain katun 30s lebih lemes daripada kain katun 20s.
3. Katun Karded
Berbeda dengan kain katun kombed, kain katun karded tidak disisir pada proses finishing pembuatannya. Oleh karena itu masih terdapatserat-serat kapas halus yang tersisa. Tetapi meskipun begitu kain katunkarded memiliki keunggulan harga yang lebih murah dibandingkan kain katun kombed.
Pada kain katun karded hanya terdapat ukuran 20s.
Perbedaan antara kain katun kombed dan karded yang ada di pasaran adalah kain katun kombed lebih tebal daripada kain katun karded.
4. Kain Lacoste
Kain Lacoste adalah jenis bahan yang biasa digunakan untuk membuat kaos polo/kerah/wangki.
5. Kain Pique
Sama seperti kain Lacoste/adidas, kain Pike juga biasa digunakan untuk membuat kaos polo/kerah/wangki. Sama seperti pada kain lacoste/adidas untuk membuat kaos kerah tersebut biasanya digunakan kerah jadi.
Kerah jadi adalah bahan kerah yang sudah jadi diproduksi oleh pabrik dan tinggal jahit.
Kerah bikin adalah kerah yang dibuat sendiri oleh tukang jahit dengan menggunakan bahan yang sama dengan bahan kaos (katun kombed dan karded) dengan menambahkan kain keras di dalamnya.
6. Kain PE
Kain PE (Poly Ester) adalah kain yang tingkatnya berada di bawah katun.Bahan dasarnya adalah benang polyester. Sama dengan katun, PE jugatersedia dalam bentuk bahan kaos oblong, lacoste/adidas, maupun pike.
Untuk kain kaos yang berbahan dasar PE bentuk dan teksturnya hampirmirip dengan kain kaos yang berbahan dasar katun (cotton). Cara mudah membedakannya adalah kain PE apabila dibakar maka baunya seperti plastik dibakar, jalan apinya cepat dan akan menjadi arang.
Karakteristik dari bahan ini yaitu:
⇒Noda minyak dan makan sulit dihilangkan dari bahan ini.
⇒Polyester lebih kuat dan tahan direndam lebih dari 3 jam.
⇒Sering dicampur bahan lain seperti viscose, linen dan katun.
⇒Bisa dicuci menggunakan mesin cuci, dan dry clean.
7. Light weight wools
Di kepala Anda, kain wol mungkin langsung identik dengan bahan yang berat. Untuk lightweight wools, sesuai dengan namanya, kain wol ini tergolong ringan dan bisa dipadukan dengan apa saja. Jatuhnya di badan pun enak dilihat. Kelebihannya, kain ini agak ‘bandel’ alias tahan banting (awet).
8. Akrilit
Bahan untuk membuat kemeja. Biasanya dikombinasikan dengan rompi berbahan light weight wools.
9. Cashmere
Bahan ini tergolong mewah, dengan kualitas prima. Jangan heran bila embel-embel price tagnya pun tergolong menguras kantung. Dipadukan dengan rok yang elegan ataupun dengan jeans saja, cashmere tetap terlihat mewah dan mahal. Semakin sering dicuci, bahan ini akan semakin halus. Tapi perhatikan dulu, tidak sembarang cuci, karena mencucinya pun dilakukan dengan shampoo.
10. Sheer
Kain sheer meiliki jenis yang tipis dan transparan. Kain ini pada umumnya dikolaborasikan dengan bahan lainnya. Jika memakai kain ini akan terlihat anggun dan elegan.
11. Jersey
Untuk bahan satu ini, agar jatuhnya enak dan terlihat oke melekat di lekuk tubuh Anda, pilih yang bahannya agak berat. Satu ukuran lebih besar akan menghindari kesan kaos polos melekat ketat yang tidak enak dilihat.
12. Denim
Tidak ada yang tidak mengenal dan sayang pada jenis bahan satu ini. Denim alias bahan jeans, dicintai semua kalangan. Semakin gelap warnanya, semakin mudah mencari padanannya. Selain itu juga denim yang berwarna gelap akan terlihat lebih rapi dan formal daripada yang terang dan belel.
13. Linen
Seperti katun, namun memiliki serat yang lebih kuat, sangat cocok untuk casual wear dan dresses. Kain cantik ini berkerut tapi jangan sampai kerutannya malahan menganggu penampilan. Kain ini mempunyai karakteristik:
⇒Bahannya dingin, menyerap keringat dan sangat nyaman dipakai.
⇒Mudah Kusut sehingga cara mencuci dan menyetrika butuh perhatian.
⇒Untuk perawatan: pilih deterjen yang lembut dan rendam dalam air bersuhu hangat (lihat petunjuk label pakaian).
14. Lycra
Lycra atau disebut juga bahan spandex biasanya dipadukan dengan bahan pakaian lainya, karena kandungannya hanya beberapa persen saja. Tapi bahan pakaian yang terbuat dari unsur lycra akan lebih tahan lama kerapiannya. Sifatnya yang mengikuti bentuk tubuh (elastis) dan nyaman tidak terlalu tebal sering dipakai pula untuk pakaian senam.
15. Leather & Suede
Pasti keduanya sudah sangat familiar di telinga Anda, bukan tidak mungkin, mulai dari dari celana, tas kaos polos sampai sepatu Anda pun terbuat dari bahan tersebut. Dua-duanya sebenarnya sama-sama terbuat dari kulit. Hanya saja, leather dibuat dari kulit luar, sementara suede dibuat dari bagian kulit dalam. Cari yang halus dan tidak kaku. Untuk dua bahan ini, Anda akan memerlukan teknik perawatan khusus untuk membersihkannya.
Untuk leather, pilih yang tidak mengkilap untuk kesan mahal dan elegan. Mengkilap malahan berkesan murahan.
16. Paragon
Jenis kain yang halus seperti kapas. Umumnya digunakan bahan pembuatan Baju Basket. Kualitas IBL Indonesia
17. D’Tree
Kain berpori penyerap keringat. Biasanya digunakan untuk bahan kaos polos untuk basket juga.
18. Baby Tray
Jenis kain yang bersifat tebal dan halus serta tidak berbulu. Bagian dalamnya lembut seperti selimut. Biasa digunakan untuk bahan Jumper/Sweeter.
19. Aston
Bahan agak licin dan biasanya digunakan dalam pembuatan jas
20. Kanvas
Bahan yang tebal dan kasar. Cocok untuk anak muda. Bahan pembuatan jaket. Jaket dengan bahan ini sangat tahan.
Itulah 20 karakteristik bahan kaos yang perlu Anda pelajari supaya mendapatkan bahan yang sesuai dan tentunya berkualitas. Semoga Bermanfaat. 😀
Leave a Reply